Sabtu, 01 Oktober 2011

Dendam

Terselip bintang di bingkai malam.
Bulan bersembunyi hadirkan kelam.
Cahaya lilin meredup lalu padam.
Ku sapa angin, ia hanya diam.
Awan-awan mendung menghitam.
Sunyi membungkam.
Ringkik batu jalanan begitu mencekam.
Kidung kematian melengking tajam.
Debu-debu nista menghantam.
Menghunus relung batin terdalam.
Misteri kan tetap terpendam.
Pada sang jiwa yang penuh dendam.



20:59
19.09.11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar