Senin, 28 Februari 2011

Dialog Hati dan Pikiran #3

Hai, kini aku yang menyapamu terlebih dulu.

" Iya. Ada apakah kiranya? "

Aku rindu.

" Pada siapa? "

Kejujuran nuranimu.

" Kejujuran nuraniku? "

Iya. Aku merasa kehilangannya.

" Mengapa kau merasa begitu? "

Kau mungkin tak menyadari. Bahwa kau selalu mengirim sinyal-sinyal ~tentang semua yang tengah kau rasa~ pada syarafku untuk mengolah data tenteng semua isi alammu.

" Maksudmu? "

Akhir-akhir ini, entah awalnya dari mana. Ku temukan sebuah keganjilan terhadap sinyal yang kau kirim. Semula aku tak permasalahkan itu. Karena ku mengerti saat itukau sedang berada dalam posisi terhimpit akan beban-beban jiwa yang menumpuk. Tapi, kian lama, dalam data yang masuk ke brankas memori terselip kode-kode rahasia. Sebuah sandi misterius.

" Aku masih belum mengerti apa yang kau jelaskan "

Ayolah. Aku tahu bagaimana dirimu. Kta ini satu. meski berlawanan jalan. Aku mengerti betul butir-butir rasa yang tumbuh di ladang jiwamu. Dan kau pun pahami alurkku dalam mengeja tiap lantunan bait syair akalku. Begitu sulitkah kau mengakui itu ?

" Mengakui apa? Aku semakin tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan "

Huft, kode-kode itu. Sandi misterius yang kutemukan ternyata sama dengan kode yang dulu sempat kau beri padaku.

" Tunggu dulu. kode rahasia yang mana yang kau maksud? "

Kode itu ku pecahkan sekitar 5 tahun yang lalu.

" 5 tahun yang lalu? "

Ya. Memang telah usang terlihat bagiku. Tapi aku yakin itu sama persis. Ku tak bisa mengelabuiku.

" Aku tak tahu tentang kode itu. Sungguh! "

Aaah. Itu hanya alibimu saja. Kau hanya merasa takut untuk mengungkapkannya.

" ... "

Aku yakin, kau pasti sudah menyadari itu. Tapi ingin sampai kapan kau dihantui ketakutan yang tak beralasan.


" ... "

Itu konyol. Bila kau terus begitu.

" Baiklah. Aku mengalah. Tapi maaf, aku tak bisa mengatakannya sekarang "

Renungkanlah semuanya.

" Ya "

Bahasa Cinta IV



Cinta tidak sepenuhnya terpaut pada pesona lahiriah.

Melainkan pada substansi cinta itu sendiri.

Yaitu kemampuan untuk sebanyak mungkin mendistribusikan kasih sayang demi kebaikan kemanusiaan (ruhiyyah).

Bahkan cinta yang terpaut pada bentuk semata, memungkinkan seseorang untuk berkata :

" Jangan tanyakan apa yang membuatmu terlihat begitu sempurna, namun sesekali bertanyalah apa yang menyebabkan kekuranganmu terlihat begitu mempesona "

Disinilah letak kelebihan hati, etika, dan kepribadian di banding bentuk rupa dan kecantikan belaka.

Sabit di Akhir Februari



Adzan baru saja berkumandang menyerukan panggilan.

Suasana hening.

Langit masih gelap penuh bintang bertaburan.

Bulan yang dulu purnama;

kini telah berubah.

Purnama telah berganti menjadi sabit.

Selengkung cahaya keemasan itu seperti tersenyum pada para penghuni bumi.

Biasnya siramkan kelembutan.

Pancarkan keteduhan.

Membasuh mutiara-mutiara embun.

Bait demi bait kata tercipta.

Mencoba lukiskan kecantikannya.

Mesk dalam rangkaian yang sederhana.







Sabit di akhir Februari.

Menjadi syair syahdu di waktu fajar menyingsing.




. . .







28.02.11

04.24

Menyapa Langit [5]

Apa yang terjadi padamu?
Mengapa kau tiba-tiba menghitam gelap?
Padahal baru beberapa saat saja kau cerah tersenyum.

Ku mohon jangan luapkan amarahmu pada bumi, saat ini.
Ku mohon kau segera pulih.
Ku mohon kau tetap tenang walau jiwamu bergemuruh.

aku takut disini melihatmu.

Duhai, Langit senjaku yang kelam ...


26.02.11
16.19

Menyapa Langit [4]

Mengapa kau kembali menangis?
Seberapa getirkah ceritamu, hingga membuatmu tak berhenti hujamkan paku-paku air ke pelukan bumi?

Mengapa gundahmu tak juga lenyap?
Adakah kau merasakan kepiluan yang tajam menghunus damaimu?

Isakmu, datangkan nyeri menyayat di dinding-dinding sukmaku.
Semoga kau bisa bisikkan misteri dalam ragamu.
Meski hanya lewat angin.

Oooh, Langit siangku yang sayu ...


25.02.11
10.05

Menyapa Langit [3]

Lagi,
Kau menangis dalam sunyi.
Sendiri.

Apakah gerangan yang menggangku suasana hatimu?
Belumkah cukup bulir-bulir air deras yang mengalir semalam?
Dan kau masih saja diam membisu!

KAu buat aku bertanya-tanya tentang semuanya.
TIdak kah kau ingin berbagi sedikit saja jerit batin yang tersembunyi, denganku.
Wahai, Langit soreku yang mem'biru' ...


24.02.11
15.37

Menyapa Langit [2]

Selamat pagi ...
Bagaimana keadaanmu sekarang?
Sudah lebih baik?
Semoga pagi ini kau merasa sedikit lebih lega, meski sembab masih menghiasi rupamu.

Maafkan aku yang tak bisa semalam suntuk menjagamu.
Aku tak tega melihat situasi itu.
Hatiku miris bila kau begitu.

Lekaslah kau tersenyum hari ini.
Kelopak melati menyuguhkan wanginya bercampur tetes embun.
Usah kau hiraukan kabut yang menghadang.

Tersentumlah, Langit pagiku yang sendu ...


24.02.11
05.48

Menyapa Langit [1]

Apa yang tengah kau rasakan saat ini?
Apa Kau gelisah?
Resah?

Aku tak tahu apa yang berkecamuk dalam dirimu.
Gemuruhmu, ciptakan gundah jiwa.
Desahmu, hadirkan kekhawatiran.

Kau menangis dalam sunyi yang membeku.
Aku tak mengerti.

Maafkan aku yang tak bisa berkutik dari titik dimana aku berada, untuk menenangkanmu.
Aku hanya bisa menatap sendu luapan rasamu.

Jangan takut.
Aku disini bersamamu.
Menantimu kembalikan damai di bumi.

Duhai, Langit malamku yang kelabu ...



23.02.11
20.01

Senin, 21 Februari 2011

Surat Cinta Untuk Kekasih Sejatiku


 20 Februari 2011

02:56







...Surat Cinta
Teruntuk
Kekasih Sejatiku...









Bismillahirrahmanirrahim...




Sungguh sudah sekian lama aku ingin menulis sebuah surat cinta untuk-Mu, wahai kekasih sejatiku. Namun, entah mengapa baru sekarang aku beranikan diri untuk melakukannya. Mungkin aku terlalu malu akan kenistaan yang telah melekat dalam diriku. Walau aku yakin, Kau tak kan permasalahkan itu. Karena Engkau adalah kekasih sejatiku Yang Maha Penyayang.




Awalnya aku masih ragu. Aku bingung harus memulainya dari mana. Karena memang, aku hanyalah seorang awam ~ yang tak tahu apa-apa. Yang sedang mencoba menggapai ruh-ruh suci akan keagungan cinta-Mu. Betapa aku selalu mendambakan hadir-Mu dalam tiap jengkal nafas-nafas yang ku hirup. Betapa aku selalu merindukan lembut kasih-Mu dalam tiap detak jantungku. Betapa aku selalu mengharap luas ampunan-Mu ~ seluas jagad raya yang membentang, atas kekhilafan-kekhilafanku. Semoga ...




Duhai Engkau yang menjadi kekasih orang-orang ayng berjiwa fitrah,




Aku sadar, aku belumlah menjadi sosok yang mampu menyucikan hati dan pikirannya dari debu-debu nafsu yang membelenggu. Aku pun tahu, aku tidaklah semulia kekasai-kekasih-Mu yang telah sanggup menjaga kemurnian cintanya hanya pada-Mu. Aku hanyalah manusia akhir zaman. Yng sedang mengembara di dunia fana. Yang sedang mencari hakikat kehidupan. Yang sedang mencoba menjalani takdirku; sesuai dengan kodratku; sesuai dengan sabda-Mu; dan tentunya sesuai denagn goresan kisahku yang telah tertuang di lauh mahfuz ~ jauh sebelum aku hadir di muka bumi ini.




Aku kini datang pada-Mu., wahai Dzat Yang Maha Menguasai isi hatiku. Aku menghadap-Mu di waktu yang Engkau kehendaki. Aku mencoba menyapa-Mu di saat malam tengah berada dalam puncak gelapnya. Ku mencoba berbincang dengan-Mu lewat kesunyian yang membungkam. Aku mencoba menautkan hatiku pada-Mu, bersama desah dingin angin yang memeluk detik. Sudikah kiranya Kau menjawab panggilan hatiku? Ah,mengapa pula ku pertanyakan itu. Sudah pasti Engkau bersedia. Tak perlu aku meragu lagi. Karena Engkau tak kan pernag tidut dan Engkau Maha Melihat lagi Maha Mendengar. Engkau tak kan pernah meninggalkanku; bahkan saat aku mulai melupakan-Mu. Engkau tak kan pernah biarkan aku sendiri; bahkan saat aku berpaling dari-Mu. Sungguh Engkau adalah Yang Mahamulia, yang selalu memperhatikan hambanya.




Memang baru eberapa waktu silam, aku merasakan engkau begitu dekat. Merasakan hangatnya dalam dakapan rahmat-Mu, Penuh ketenangan yang merasuk sukma. Penuh kedamaian hingga relung-relung jiwa. Tentrankan batinku. Namun, aku tak kecewa akan hal itu. Sedikitpun tidak. Justru aku sangat bahagia, bersyukur akan hidayah yang Engkau beri untukku. Alhamdulillah ...




Duhai Engkau yang telah mengatur segalanya,




Aku kini tengah menikmati manisnya cinta yang Kau semaikan di ladang kalbuku. Cinta-Mu yang tiada duanya. Cinta-Mu yang jadi pelita dalam redup hari-hariku. Cinta-Mu yang sejukkan dahaga akan kasih sayang sejati. Cinta-Mu yang bangkitkan harapan baru saat aku terpuruk dalam jurang kegelapan dunia. Dan cinta-Mu itulah yang selalu membuatku bisa merasakan kemanisan dalam kekecewaan; memetik kebahagiaan dalam kesusahan serta menuai senyum ikhlas dalam derai air mata kepedihan.




Aku yakin, apapun ayng ada di alam semesta ini tak kan mungkin mampu menggantikan ataupun menandingi ke-Mahabesaran kasih sayang-Mu. ku pun sepenuhnya menyadari, aku tak kan pernah sanggup membalas semua yang telah Engkau anugerahkan dalam setiap penggal sejarah hidupku. Dan satu hal yang selalu menjadi cita-citaku ~ selama ini dan selamanya. Meski aku terkadang llai dalam tindakanku serta tak pernah luput dari kealphaan dalm tuturku, aku akan selalu berharap. Semoga kelak ketika tiba masaku untuk kembali menghadap keharibaan-Mu, aku bisa menemui-Mu dengan wajah termanisku. Lalu Kau pun akan tersenyum menyambutku, " Selamat datang di Istana Keabadian, wahai bidadari cantik ". Semoga saja ...




Allahumma amin ,,,


















Seseorang yang selalu mengharap limpahan cinta suci dari-Mu...


Purnama di Waktu Subuh



Malam telah enyah.

Subuh menyambut pergantian episode kehidupan.

Perlahan bintang mulai menghilang ditelam waktu.

Jubah langit tak lagi menghitam meski masih terasa kelam.

Dengan kharismanya purnama masih menggantung di sudut barat.

Bulat;

Umpama bola permata raksasa yang menjadi sorotan utama bagi yang menemukannya, kala itu.

Secercah cahaya menyelimuti sekelilingnya.

Benderang sempurna tanpa terhalang hijab sang kabut.

Purnama di waktu subuh,

Satu dari sekian nuansa elok nan ku nanti.

Terekam dalam album memori bersama potret-potret bertari sang alam.




[20.02.11 05:01]


Langit ! 2

Aku tahu kau tak kan selamanya murung dalam kelammu.
Aku pun tahu kau tak kan biarkan mendung menggelayutimu terus.
Dan aku selalu yakin akan itu...

Meskipun kau selalu diam, saat aku ungkapkan kecewa.
Tapi tak mengapa.

Meskipun kau seakan acuh, saat aku luapkan gelisah.
Tak masalah bagiku.

Yang aku rasa,
Kau selalu ada kemana pun derap kaki ini melangkah.
Kau tak kan menghilang seperti hujan.
Kau tak kan lenyap seperti pelangi.

Dan tentunya Kau tak kan pernah berubah.
Kau kan tetap seperti itu.
Kau kan tetap menjadi dirimu.
Karena kau adalah langit !

Langit yang kan tersenyum kembali walau sesekali tertutupi awan kelabu.
Langit yang kan kembali cerah walau kadang badai datang mengusik.

Karena memang kau adalah lamgit.

Langit !



[20.02.11 15:17]

Syair di Pagi Hari 2

Parade hari telah dimulai seiring awal ayunan langkah sang waktu menelusuri ranting-ranting kehidupan.

Menguak selapis tipis kabut menyelimuti yang dinamakan misteri.

Menafsirkan tiap untai makna yang tersirat dari bait-bait yang dipuisikan alam.

Meski tak sempurna terjemahkan skenario semesta, namun tak dapat ingkari kesemuanya adalah rangkaian cerita yang menakjubkan.

Memukau.

Tanpa disyairkan pun, keagungan Sang Maha Pencipta kan tetap mengalun syahdu jauh dalam relung-relung sukma penikmat pagelaran akbar ini.




[20.02.11 06:48]

Syair di Pagi Hari

Pagi telah mengejawantahkan kegelapan menjadi harapan-harapan baru tuk memulai hari.

Pucuk-pucuk daun dan kelopak melati masih mneyimpan wangu titik-titik embun.

Aura sejuk tersiram lembutnya hembusan angin.

Di ufuk timur sana, kilau keemasan nan jingga terhampar bak kain sutera halus di ujung ladang langit biru.

Ceracau burung menjadi paduan suara merdu dalam orkesta dunia.

Mengiring jejak kaki menapaki tiap penggal waktu yang tersisa.

Dan diantara gempita suasana ku lukiskan satu detik masa, dimana jiwa telah tertambat pada sebuah keindahan.

Keindahan akan panggung semesta mementaskan hikayat yang syarat akan hikmah didalamnya.





[20.02.11 06:21]

Serenade 18.02.11


Dipagi buta, suara kokok ayam nyaring pekakkan telinga. Ada guratan sinar memias diatas belanga. Senandung-senandung pagi segarkan hari, Embun berguguran dari langit biru, menempa wajah-wajah harapan. Mengekarkan kaki-kaki untuk menatapi tiap helai waktu yang menyingsing pada tiap penghelaan nafas yang terhunus. Menyibak tabir-tabir. Nyalakan senmangat-semangat ruh untuk berlari diantara ngarai-ngarai misteri.

. . .

Disiang hari, matahari menduduki puncak singgahsananya. Awan-awan yang hilir mudik beriring di kerajaan langit menjadi dayang setia. Debu-debu yang tampak berhamburan terbawa semilir angun yang menghias latar dunia. Ada satu hal yang membuatku terkesan. Dua ekor kupu-kupu saling berkejaran. Indah sekali. Terlebih 'Sang Raja' seakan memberi restu bagi mereka untuk melukis aura bumi. Derap langkah kaki-kaki mungil mengalun perlahan. Seuntai senyum mengembang dari keluguan wajah. Tanpa aku sadari, aku terenyuh dalam khayalku. Seperti mengulang sejarah masa laluku.

. . .

Disore hari, senja tampak sayu dibalik lipatan kabut. Suasana tampak remang dan lengang, meski matahari belum sepenuhnya tenggelam. Ia masih membiaskan warna-warna mempesona. teduh memandikan jiwa yang sepi. Ketakjuban antara lanskap yang kian tirus, berurai sendu.

. . .

Dimalam hari yang sunyi, di bawah remang cahaya bulan yang terlipat oleh gumpalan kabut. Ku pandang gemerlap bintang bertabur di bingkai angkasa. Lirih suara jangkrik bertebaran ke penjuru ruang. Seperti sentuhan lembut musikus klasik. Jiwa alam menjadi nyanyian yang terangkum dalam sunyi. Terangkum dalam senyap. Indah nan menyanyat.

. . .

Hingga akhirnya malam menjelma pagi di ufuk timur subuh. putaran waktu dimana semua yang hidup akan memulai perjalanan hidupnya yang tertunda. Menyibak misteri-misteri yang kian tak terjawab rahasianya.

. . .

Bahasa Cinta III

Jika kau yakin bahwa cinta akan mengilhamimu dengan kebahagiaan, maka yakinlah bahwa lara itu hanya sebatas duri;

hikmah yang kan menjadi kemanisan dalam risalah hidupmu.

Meski kelam terkadang jadi gulma dalam tubir-tubir ngarai kesunyian jiwamu, tetaplah kokohkan kekuatan jiwa dan raga untuk menyangganya meski remuk redam semua asa, terkoyak sebab ketidakkuasaanmu pada kenyataan.

Karena cinta adalah cahaya yang terselip di antara gelap-terang kehidupanmu;
maka carilah cinta sucimu yang agung dan tersenyumlah untuknya!

Seperti apapun kau memahami cinta, ia tetap ada dan bersemayam dalam hatimu.





[Dzikir-Dzikir Cinta_Anam Khoirul Anam]

Rabu, 16 Februari 2011

Tuhan... mohon...

Tuhan...
Bila aku salah tafsirkan rasa yang muncul di hati,
mohon terangkanlah.

Tuhan...
Bila aku salah artikan debu-debu yang menghias di kalbu,
mohon jelaskanlah.

Tuhan...
Bila aku salah terjemahkan bahasa yang tersirat di jiwa,
mohon benarkanlah.


Karena sungguh sangat aku sadari
Akalku tak mungkin bisa sempurna menggapai rahasia di balik tabir nuansa yang hadir indah menyusup di detik-detik yang ku lalui.

Tuhan...
Mohon tunjukkan padaku yang sebenarnya.
Agar tak lagi salah aku ukir rona-rona elok itu di kalamku.




13.02.11
15:34

Bahasa Cinta II

Pahamilah ini dengan cinta ....

Karena denagn cinta kau akan memahami kedamaian hati;

dan ketika ia merasuk mencoba menyatukan rasamu dengannya,

biarkan dia membawamu jauh terbang, sejauh yang tak bisa kau sentuh;

Laiknya kau melihat merpati berkepak diantara hitam-putih hamparan langit biru;

membawa risalah cinta bagi jiwamu~seperti halnya kau memahami akan dirimu sendiri
yang kian jauh renungi perjalanan hidup yang kian menukik, sarat akan tanya.








[DZIKIR-DZIKIR CINTA_Anam Khoirul Anam]

Bahasa Cinta

Di antara sisi gelap dan terang, masih ada sisi biru yang menyertainya. Sebab hidup adalah rahasia Tuhan yang menjelma warna-warna, menjelma sesuatu yang harus disibak, dipahami, ditafsir dan diungkapkan, meski hanya sebatas isyarat yang belum menjadi kemutlakan.

Sebuah perjalanan cinta justru akan menjadi sebuah momok ketika harus terkalahhkan oleh sebuah rasa hormat, takdzim dan juga ketakutan dan kutukan. Namun bila cinta itu tumbuh atas benih cinta, tak ayal jika kemanisan anggur syurga, atas nama cintalah, yang akan tereguk tatkala dahaga atas cinta tak mampu entaskan perih, nyeri, serta luka hati atas penghianatan cinta.

Betapa sakit ketika cinta harus pupus oleh sebab ketakberdayaan, sebuah pengingkaran terhadap kodrat cinta yang suci atas anugrah-Nya, kedzaliman, yang tak pernah disadari, atas fitrah cinta itu sendiri. Fitrah sebagai manusia yang diberi sesuatu tentang keseluruhan cinta.

Padahal sedikitpun cinta tak mengajarkan pada siapapun untuk memaksa untuk dicinta maupun mencinta! karena cinta itu adalah kebebasan itu sendiri. Sebuah kesalahan yang selama ini tak pernah kita sadari dan kita pahami adalah usaha kita menafsirkan cinta dengan sebuah keterbatasan.






[DZIKIR-DZIKIR CINTA_Anam Khoirul Anam]

Sabtu, 12 Februari 2011

Fakta tentang 'Valentine'

SEJARAH:

1. Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dulu. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

2. Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya lupercalia, sebuah perayaan dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta lupercus menyembahkan korban kambing kepada sang Dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan Kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapapun yang mereka jumpai. terutama wanita-wanita muda akan maju secara suka rela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikauniai kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

3. Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedia Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni) dan seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Kaitan antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini, namun 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus. Santo Valentinus adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Ada yamh mengatakan bahwa Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menggulingkan hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

4. Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, dimana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama, Geoffrey Chauce.

5. Pada abad pertengahan juga mulai beredar legenda-legenda tentang Santo Valentinus:
sore hari Sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinus"
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, Santo Valentinus secara rahasia membantu pernikahan mereka.


Ken Sweiger dalam artikel "Shold Biblical Christians Observe it?" (www.korret.org) mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti: "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa".
Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, Tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak,-tulis Ken Sweiger- jika kita memints orang menjadi "to be my valentine", hal itu berarti memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa". Dalam Islam, hal ini disebut syirik, yang artinya menyekutukan Allah SWT.


Masih terkait dengan valentine sebagai hari kasih sayang, pasti sering melihat lambang cupid di pernak-pernik valentine.
Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "the hunter" Dewa Matahari. Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun melakukan tindakan tidak senonoh dengan ibunya sendiri! (sumber: Eramuslim)



Doa Sederhana Untuk Sebuah Harapan Yang Mulia


Yaa Rabb ...
Aku kini datang pada-MU
Untuk mengungkapkan keluh kesahku
Untuk mengutarakan apa yang tengah aku rasa
Untuk meminta penyelesaian atas permasalahanku
Untuk memohon ketenangan atas segala kerisauanku
Untuk mengharap hidayah-MU di batinku


Yaa Rabb ...
Sungguh, aku ini hanyalah hamba-MU yang lemah lagi tak berdaya
Hanya pada-MU lah aku berserah diri
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang tampak dan tersembunyi di hatiku
dan Engkau pulalah Yang Maha Mengetahui segala yang terbaik untuk hamba-MU ini


Yaa Rabb ...
Saat ini, aku hanya menginginkan Ukhwah Islamiyyah -Jalinan Persaudaraan- yang berlandaskan ketaqwaan kepada-MU
Sebuah tali silaturrahmi yang akan menuntun kami menuju jalan-Mu, jalan yang Engkau ridhoi.
Yang di dalamnya melimpah rahmat dan kasih sayang dari-Mu
Yang di dalamnya bermekaran nafas-nafas ruh suci cinta kepada-MU
Yang di dalamnya penuh dengan berkah atas keagungan asma-Mu


Yaa Rabb ...
Betapa aku sangat bersyukur kapada Engkau, karena telah mengirim mereka dalam hidupku
Memberiku kesempatan untuk berbagi sayang dengan mereka
Saling menghibur dikala duka menyapa
Saling menyemangati dikala ujian hadir
Saling menolonh dikala susah melanda


Yaa Rabb ...
Tak berlebih inginku
Aku berdoa agar apa yang aku jalani dengan mereka adalah suatu bentuk ibadah kepada-Mu
Berkahilah dengan ridho-Mu

Bila nanti kami berada di titik yang salah, mohon tunjukkan kebenaran itu
Jangan pernah Engkau biarkan kami tersesat dengan pemikiran-pemikiran sendiri
Bimbinglah kami agar selalu mengikuti apa -yang sesuai dengan- kehendak dan aturan-MU
Terangilah hati kami dengan cahaya iman yang tak pernah padam

Amin,
Amin,
Amin yaa robbal'alamin ...





21:21
10.02.2011
[untuk kalian yang selalu ada untukku. sayang kalian semuanya, selalu, selamanya]

Jadilah Bintang, Bukan Awan


Saat malam tiba, ketika kegelapan meliputi seluruh ruang di bumi, jauh di langit tinggi sana berkelap-kalip bintang bercahay menerangi langit. Bintang-bintang itu bertebaran membentuk berbagai gugus yang enak dipandang mata. Bintang itu menjadi sumber cahay yang membuat kegelapan menjadi indah. Dia akan selalu tinggi menjulang, walaupun terlihat dari bayangan air di bumi.

Beda dengan awan yang berarak putih atau hitam di langit sana. Ia terbang bergumpal-gumpal meninggi menuju langit, seakan-akan ialah yang tertinggi di dunia ini dan tak ada lagi yang lebih tinggi darinya. Padahal gumpalan awan berarak itu tidak ada artinya apa-apa. Awam tidak lebih sekadar batas pandang manusia di langit. Awan, membumbung tinggi tapi kosong, seakan berada di atas padahl tidak punya arti apa-apa.

Bintang adalah sang juara. Ia mempunyai sumber cahaya di dalam dirinya yang tercermin pada kehidupan sehari-harinya. Dalam Kehidupan kita, sumber cahaya itu adalah ilmu, keterampilan, dan sikap mental yang kita miliki. Bintang memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam bidang yang digelutinya, yang membuatnya menjadi sumber pengetahuan bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Bintang adalah sumber cahaya terang yang mengembangkan dirinya sendiri dan menjadi penerang bagi orang lain. Ia mampu membimbing tim dan rekan kerjanya untuk bersama-sama membangun kekuatan bintang yang bersinar.

Tidak hanya itu, bagi para pelaut, gugusan bintang di angkasa menjadi petunjuk jalan yang mengarahkannya dan memberikan informasi kapan harus melaut, ke arah mana, dan bagaimana kondisi alam yang menyertai. Pelaut alam memanfaatkannya agar hasil laut tanggkapannya bisa bertambah banyak.

Bintang di langit juga membuat langit begitu indah. Ia mewarnai kegelapan malam dengan cahayanya yang terang benderang. Walaupun keadaan malam begitu kelam, kehadirannya membuat kekelaman itu menjadi lebih berwarna.

Sebaliknyalah awan. Ia membumbung tinggi ke langit bukan karena bobotnya tapi justru karena ringannya.

Pepatah arab berbunyi,
" Tawadha takun kannajmi laaha linadzirin wala takun kaddukhaani ya'luu binafsihi Ila tabaqaatil jawwi wahiya raniin "
Rendah hati, dan jadilah bintang yang menjulang di langit walau dalam bayangan air sekalipun, ia tetap menjulang tinggi. Dan janganlah menjadi awan yang terbang di langit seakan-akan tinggi, padahal tidak ada isinya apa-apa.



[Man Jadda Wajada_Akbar Zainudin]


Rabu, 02 Februari 2011

Everythings Will Be Okay

Apa yang ku rasa?

Sedih?
Senang?
Gelisah?
Bahagia?
Resah?
Takut?
Galau?

Huft,
entahlah.

Kadang aku menangis sendri dalam kegelapan, kesunyian.
Menangis?
Apa gerangan yang membuat aku menangis?
Entahlah.

Kadang aku tertawa dalam kesendirian, kesepian.
Tertawa?
Apakah yang aku tertawakan?
Entahlah.

Merasakan apa yang aku tak tahu rasa seperti apa itu?

Duhai,
Makna apakah yang tersirat dalam rintik gerimis itu?
Makna lesu apakah yang menyergapku saat ini?

Bila saja ku bisa keluar dari diriku. Tentu bisa ku lihat, seberapa mengenaskannya diriku.
Andai aku mampu melukiskan semuanya.
Aku ingin. Tapi tak ingin.
Aku ragu.
Biarlah semuanya kan menjadi misteri di balik tabir kehidupan yang kelabu.


_everythings will be okay_





01.01.11
22.46
mlm.sndri.sepi.sunyi.

Aku Jatuh Hati Padamu.

Aku jatuh hati padamu.
Padamu yang belum aku kenal.
Padamu yang aku tak tahu.
Padamu yang masih dalam anganku.

Aku jatuh hati padamu.
Padamu yang telah mengisi jiwaku.
Padamu yang telah menyentuh batinku.
Padamu yang telah penuhi khayalku.

Aku jatuh hati padamu.
Yang sosoknya belum ku temukan.
Yang sosoknya masih ku cari.
Yang sosoknya adalah `maya`.

Aku jatuh hati padamu.
Entah sejak kapan mulai terasa.
Entah mengapa rasa itu muncul.
Entah bagaimana awalnya.

Aku jatuh hati padamu.
Mengalir begitu saja.
Tulus.
Apa adanya.
Mungkin sekedar cinta semu.

Satu yang pasti, Aku jatuh hati padamu.
Siapapun nantinya dirimu.

Dan aku telah jatuh hati padamu.




11:09
09.01.11

Kotak Pandoraku

Kotak pandora yang ku buat di malam-malam yang dingin.

Kotak rahasia yang berisikan kenangan-kenangan masa silam.

Kotak beku yang menyimpan mozaik yang tergores kecewa.

Kotak hitam yang berhias ukiran duka nestapa.

Kotak pandoraku.

Tak 'kan ku buka lagi.

'Kan ku kunci dengan senyum bahagia.

Kotak pandoraku yang malang.

Kotak pandora yang 'kan selalu sendiri.

Karena Aku Seekor Ulat Kecil

Andai aku punya sayap.
Andai aku punya sayap.
Andai aku punya sayap.

Sayap yang 'kan membawaku menuju hatimu.
Sayap yang 'kan membawaku menggapai kasihmu.
Sayap yang 'kan membawaku meraih bahagia.

Sayap-sayap itu.
Syap-sayap yang aku inginkan.
Hanyalah sayap-sayap semu.

Mungkin jika kelak ku temukan sayap itu.
Mungkin jika nanti ku dapatkan sayap itu.
Mungkin jika suatu saat ku miliki sayap itu.

Aku akan segera hilang.
Aku akan segera lenyap.
Aku akan segera musnah.
Karena aku seekor ulat kecil.

jadi, biarkan aku mengubur mimpiku.
mimpi tentang sayap-sayap itu.

Biarkan aku tak bersayap agar aku tetap bisa bersamamu lebih lama dari yang ku harapkan.

Bintang Biru

Ku temukan satu bintang baru di hidupku.
Ia hadir di tengah gelap langit malam yang kelam.
Sinarnya biru, indah.
Mempesona.
Berkilau di mataku.

Ku temukan satu bintang baru di hatiku.
Ia hadir saat redup menggelayuti jiwa.
Sinarnya biru, tenang.
Menyinari.
Menerangi kalbuku.

Ku temukan satu bintang baru di hariku.
Ia hadir kala tangis menhujani luka.
Sinarnya biri, damai.
Menenagkan.
Menyenangkan sukma.


Dan telah ku temukan satu bintang baru.
Ku simpan dalam bingkai indah kasih sayang.
ku hias dengan kristal kepercayaan.

Satu bintang baruku.
Bintang biru.

Rasa Biru

Rasa biru menyelimuti jiwa.

Hujan turun membasahinya.

Angin mendesir menbawa debu-debu peluh.

Rasa biru mewarnai hari.

Bak padang langit nan luas.

Berhias awan-awan kelabu mendung.

Terasa berkabut.

Rasa biru itu menyeruak diantara puing-puing luka yang terserak di dinding sukma.
Rasa biru itu menembus cakrawala.

Tak tersentuh oleh bahagia.


Rasa biru itu . . .

Sebuah serenade biri di penggalan hidup seorang wanita berteman sepi.

Sesuatu Tak 'Kan Bernilai Tanpa Sesuatu Yang Lain

Putih itu lebih bermakna bila hitam ada.
Senyum itu lebih berharga bila tangis ada.
Pertemuan itu lebih berarti bila perpisahan ada.

Hitam membuat putih terasa indah.
Tangis membuat senyum terasa manis.
Perpisahan membuat pertemuan terasa berkesan.

Meski Hitan-Putih berbeda.
Meski Tangis-Senyum berlainan.
Meski Perpisahan-Pertemuan berlawanan.

Intinya hanya satu.
Saling melengkapi !

Sesuatu tak kan bernilai tanpa sesuatu yang lain.

-kosong-

sepenggal kisah tersudut di ruang kosong yang gelap.

terpojokkan oleh dinding-dinding yang beku dimakan malam.

tergeletak begitu saja saat tembok kokoh mengurungnya sendiri.

sisa keping puzzle itu terlihat tak berdaya.

ingin ku ambil bongkahan yang terserak di tanah lantai.

namun hati meragu.

akankah cocok terpasang dengan kekosongan hati selama ini?



. . .



lama waktu berlalu.

mozaik itu kian memdebu dan masih tercecer tak berbentuk.

ternyata tak ada yang memperhatikannya selama detik berjalan.

tapi, maafkan aku.

karena hatiku masih meragu.



. . .



selang masa berganti.

dan masih tetap sama.

tak berubah.

hanya semakin tampak rapuh di mataku.

mungkin tak berapa lama lagi, akan benar-benar hancur melebur bersama dingin angin.



huft,

mungkin memang ini seharusnya.

biarkan serpihan itu menghilang tanpa bekas.

hingga nanti tak ada seorangpun yang kan menyadari bahwa sesungguhnya ia pernah ada.

namun terabaikan.



dan biarkan aku tetap seperti ini.



kosong.





. . .


22:40

03.01.2011

Aku Ingin Tetap Menjadi Ulat Kecil

Aku ingin tetap menjadi ulat kecil.
Ulat yang mencoba merangkak menapaki ranting-ranting kayu yang melapuk.
Ulat yang tetap terlihat tenang walau banyak yang mencemoohnya.
Ulat yang senantiasa bersemangat walau tertatih.
Ulat yang tak pernah lelah memakan daun-daun kebijaksanaan dari pohon kehidupan.
Ulat yang apa adanya.

Aku ingin tetap menjadi ulat kecil.
Bukan kupu-kupu.
Meski kupu-kupu adalah tanda kemenangan dari seekor ulat.
Meski kupu-kupu adalah puncak metamorfosi yang begitu diharapkan.
Meski kupu-kupu adalah keindahan yang dinantikan.
Meski kupu-kupu adalah bermakna kebebasan terbang menjelajah ruang.
Tapi biarkanlah aku menjadi ulat kecil yang bertahan lama.
Bukan kupu-kupu yang kan hanya sesaat mengecap nikmat sayap.

Tak ku pungkiri,aku pun ingin mencapai akhir perubahan itu.
Tapi bukan sekarang.
Bukan sekarang waktunya.
Suatu saat, masa itu kan tiba dengan sendirinya ketika keyakinan dalam hatiku telah tertancap kuat.

Saat ini biarkan aku menjadi ulat kecil yang tetap manis,lucu, & menggemaskan.
Walau orang-orang tak mengharapkan kehadirannya.
Biarkan aku menelan beribu rasa yang bermacam-macam, yang membuatku kan menjadi lebih peka terhadap rasa-rasa yang ada.
Dan aku tetap ingin menjadi ulat kecil.

Inilah aku!
Aku, ulat kecil!
Bukan kupu-kupu.


...
21:26
03.01.2011

Aku Adalah Cahaya

Aku adalah cahaya.

Cahaya dalam gelap hatimu.
Cahaya dalam redup sukmamu.
Cahaya yang 'kan terangi hidupmu.

Aku adalah cahaya.

Bukan lilin.
Bukan pula bulan.
Namun matahari.

Aku adalah cahaya.

Aku akan bersinar layaknya sebuah bintang.
Tak hanya bersinar untukku sendiri.
Tak 'kan korbankan diri untuk yang lain.

Aku adalah cahaya.

Seperti matahari yang menyinari dirinya.
Juga bermanfaat bagi semua yang ada di sekitarnya.

Ya.
Aku adalah cahaya.
Cahaya !

Bintangku ... #1

Bintangku yang paling bersinar,
kapankah keindahanmu dapat ku raih ?

Saai ini,
Aku belum bisa menggapainya.
Aku pun ragu dapat melihatnya dari jarak tang terdekat.
Mungkin suatu hari kelak ?
Aku tak tahu.

Karena aku sadari kenyataannya,
Aku adalah senja di penghujung waktu.
Yang hanya bisa memandang dan mengaguminya,
dari sisi kegelapanku.

Cerita Semesta

Aku ingin mengisahkan sebuah cerita. Cerita tentang Aku, Dirimu, Dia, dan Dirinya. Kita adalah bagian dari tata surya. Saling mengisi, Selalu bersama.

Aku adalah Matahari.
Kamu adalah Bulan.
Dia adalah Bumi.
Dan dirinya adalah Bintang.

Aku Sang Matahari walau tak selalu bertemu dengan Dirimu, Wahai Bulan, tapi Dirimu membutuhkan Aku. Aku memberimu setitik sinarku untukmu agar Dirimu juga dapat bercahaya seperti Aku.

Aku 'Matahari' dan Dia Sang Bumi saling membutuhkan. Tanpa Aku, Dia tak bisa hidup. Karena Aku adalah sumber kehidupan bagi Dia. Dan Dia pun senantiasa mengelilingi Aku.

Aku 'Matahari' bersinar saat pagi. Sedangkan Dirinya Sang Bintang menggantikan Aku disaat malam datang. Aku dan Dirinya sama-sama bersinar dan menjadi penerang.

Kamu Sang Bulan juga memberikan cahaya pada Dia 'Bulan' saat kelam melanda. Kamu setia benderang untuk Dia. Dan selau menemaninya setiap saat.

Kamu 'Bulan' tak terpisahkan dengan Dirinya 'Bintang'. Kamu dan Dirinya bersama waktu langit menghitam.

Dia 'Bumi' bisa kesepian tanpa Dirinya 'Bintang' yang menghiasi bingkai malam.

Aku 'Matahari' Akan selalu setia untuk Dia 'Bumi'. Meskipun Kamu 'Bulan' juga membutuhkan Aku.

Dan Kamu 'Bulan', akan selalu setia untuk Dirinya 'Bintang'. Meskipun Aku 'Matahari' memiliki kesamaan dengan Dirinya.

Walau begitu, yang harus Kamu sadari, 'Bulan' , bahwa Aku 'Matahari' adalah Dirinya 'Bintang'. Meskipun Aku tak selalu ada di sampingmu seperti Dirinya, namun Aku selalu berusaha berbagi teranng untukmu. Dan walaupun Aku tak seperti bintang-bintang yang lain, sesungguhnya Aku-lah yang Dirimu butuhkan.

Sampai Kapan pun, kita akan selalu bersama. Karena kita satu. Satu dalam bagian kehidupan yang kita kenal. Kehiduapan kita, kehidupan tata surya , cerita tentang semesta.

. . .

Cerita Hujan

Riak hujan di atas genangan air, nyanyikan kidung alam.
Latar kelabu sang langit menjadikan syahdu di kalbu.
Semilir angin tarikan pesona keindahan senja.
Menyentuh.
Mengisyaratkan pesan yang tersembunyi di balik tirai kehidupan.
Indah namun menyanyat.

. . .

Langit !

Putih.
Kelabu.
Lalu mendung.

Tak biru.
Gelap.
Lalu Hujan.

Sinar itu.
Redup.
Lalu menghilang.

Apa gerangan yang sedang terjadi ?

Wahai langit !

Katakanlah apa yang kau alami saat ini ?

Ceritakanlah padaku ...

Hujan Awal Februari


Sejak senja akhir Januari kembali ke peraduannya.
Hujan setia menemani.
Riuh rintiknya nyanyikan alunan denting tik tak berirama.
Bak musik klasik diantara kesunyian yang menyapa.

Syahdan,,,
fajar menyingsing di ufuk timur.
Dan gerimis masih menderas.
Desir anngin ciptakan sebuah tarian keanggunan butir bening.
Langit umpama panggung akbar pementaasan seni Sang Maha Seni.
Latar kelabu kian jadikan potret syahdu nan menawan.

Hujan awal Ferbruari . . .
Dongengkan legenda alam pada dunia.

Hujan awal Februari . . .
Dendangkan kidung semesta pada angkasa.

Hujan Awal Ferbuari . . .

Hujan di awal Ferbuari.