Senin, 21 Februari 2011

Surat Cinta Untuk Kekasih Sejatiku


 20 Februari 2011

02:56







...Surat Cinta
Teruntuk
Kekasih Sejatiku...









Bismillahirrahmanirrahim...




Sungguh sudah sekian lama aku ingin menulis sebuah surat cinta untuk-Mu, wahai kekasih sejatiku. Namun, entah mengapa baru sekarang aku beranikan diri untuk melakukannya. Mungkin aku terlalu malu akan kenistaan yang telah melekat dalam diriku. Walau aku yakin, Kau tak kan permasalahkan itu. Karena Engkau adalah kekasih sejatiku Yang Maha Penyayang.




Awalnya aku masih ragu. Aku bingung harus memulainya dari mana. Karena memang, aku hanyalah seorang awam ~ yang tak tahu apa-apa. Yang sedang mencoba menggapai ruh-ruh suci akan keagungan cinta-Mu. Betapa aku selalu mendambakan hadir-Mu dalam tiap jengkal nafas-nafas yang ku hirup. Betapa aku selalu merindukan lembut kasih-Mu dalam tiap detak jantungku. Betapa aku selalu mengharap luas ampunan-Mu ~ seluas jagad raya yang membentang, atas kekhilafan-kekhilafanku. Semoga ...




Duhai Engkau yang menjadi kekasih orang-orang ayng berjiwa fitrah,




Aku sadar, aku belumlah menjadi sosok yang mampu menyucikan hati dan pikirannya dari debu-debu nafsu yang membelenggu. Aku pun tahu, aku tidaklah semulia kekasai-kekasih-Mu yang telah sanggup menjaga kemurnian cintanya hanya pada-Mu. Aku hanyalah manusia akhir zaman. Yng sedang mengembara di dunia fana. Yang sedang mencari hakikat kehidupan. Yang sedang mencoba menjalani takdirku; sesuai dengan kodratku; sesuai dengan sabda-Mu; dan tentunya sesuai denagn goresan kisahku yang telah tertuang di lauh mahfuz ~ jauh sebelum aku hadir di muka bumi ini.




Aku kini datang pada-Mu., wahai Dzat Yang Maha Menguasai isi hatiku. Aku menghadap-Mu di waktu yang Engkau kehendaki. Aku mencoba menyapa-Mu di saat malam tengah berada dalam puncak gelapnya. Ku mencoba berbincang dengan-Mu lewat kesunyian yang membungkam. Aku mencoba menautkan hatiku pada-Mu, bersama desah dingin angin yang memeluk detik. Sudikah kiranya Kau menjawab panggilan hatiku? Ah,mengapa pula ku pertanyakan itu. Sudah pasti Engkau bersedia. Tak perlu aku meragu lagi. Karena Engkau tak kan pernag tidut dan Engkau Maha Melihat lagi Maha Mendengar. Engkau tak kan pernah meninggalkanku; bahkan saat aku mulai melupakan-Mu. Engkau tak kan pernah biarkan aku sendiri; bahkan saat aku berpaling dari-Mu. Sungguh Engkau adalah Yang Mahamulia, yang selalu memperhatikan hambanya.




Memang baru eberapa waktu silam, aku merasakan engkau begitu dekat. Merasakan hangatnya dalam dakapan rahmat-Mu, Penuh ketenangan yang merasuk sukma. Penuh kedamaian hingga relung-relung jiwa. Tentrankan batinku. Namun, aku tak kecewa akan hal itu. Sedikitpun tidak. Justru aku sangat bahagia, bersyukur akan hidayah yang Engkau beri untukku. Alhamdulillah ...




Duhai Engkau yang telah mengatur segalanya,




Aku kini tengah menikmati manisnya cinta yang Kau semaikan di ladang kalbuku. Cinta-Mu yang tiada duanya. Cinta-Mu yang jadi pelita dalam redup hari-hariku. Cinta-Mu yang sejukkan dahaga akan kasih sayang sejati. Cinta-Mu yang bangkitkan harapan baru saat aku terpuruk dalam jurang kegelapan dunia. Dan cinta-Mu itulah yang selalu membuatku bisa merasakan kemanisan dalam kekecewaan; memetik kebahagiaan dalam kesusahan serta menuai senyum ikhlas dalam derai air mata kepedihan.




Aku yakin, apapun ayng ada di alam semesta ini tak kan mungkin mampu menggantikan ataupun menandingi ke-Mahabesaran kasih sayang-Mu. ku pun sepenuhnya menyadari, aku tak kan pernah sanggup membalas semua yang telah Engkau anugerahkan dalam setiap penggal sejarah hidupku. Dan satu hal yang selalu menjadi cita-citaku ~ selama ini dan selamanya. Meski aku terkadang llai dalam tindakanku serta tak pernah luput dari kealphaan dalm tuturku, aku akan selalu berharap. Semoga kelak ketika tiba masaku untuk kembali menghadap keharibaan-Mu, aku bisa menemui-Mu dengan wajah termanisku. Lalu Kau pun akan tersenyum menyambutku, " Selamat datang di Istana Keabadian, wahai bidadari cantik ". Semoga saja ...




Allahumma amin ,,,


















Seseorang yang selalu mengharap limpahan cinta suci dari-Mu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar