Rabu, 16 Februari 2011

Bahasa Cinta

Di antara sisi gelap dan terang, masih ada sisi biru yang menyertainya. Sebab hidup adalah rahasia Tuhan yang menjelma warna-warna, menjelma sesuatu yang harus disibak, dipahami, ditafsir dan diungkapkan, meski hanya sebatas isyarat yang belum menjadi kemutlakan.

Sebuah perjalanan cinta justru akan menjadi sebuah momok ketika harus terkalahhkan oleh sebuah rasa hormat, takdzim dan juga ketakutan dan kutukan. Namun bila cinta itu tumbuh atas benih cinta, tak ayal jika kemanisan anggur syurga, atas nama cintalah, yang akan tereguk tatkala dahaga atas cinta tak mampu entaskan perih, nyeri, serta luka hati atas penghianatan cinta.

Betapa sakit ketika cinta harus pupus oleh sebab ketakberdayaan, sebuah pengingkaran terhadap kodrat cinta yang suci atas anugrah-Nya, kedzaliman, yang tak pernah disadari, atas fitrah cinta itu sendiri. Fitrah sebagai manusia yang diberi sesuatu tentang keseluruhan cinta.

Padahal sedikitpun cinta tak mengajarkan pada siapapun untuk memaksa untuk dicinta maupun mencinta! karena cinta itu adalah kebebasan itu sendiri. Sebuah kesalahan yang selama ini tak pernah kita sadari dan kita pahami adalah usaha kita menafsirkan cinta dengan sebuah keterbatasan.






[DZIKIR-DZIKIR CINTA_Anam Khoirul Anam]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar