Senin, 28 Februari 2011

Menyapa Langit [4]

Mengapa kau kembali menangis?
Seberapa getirkah ceritamu, hingga membuatmu tak berhenti hujamkan paku-paku air ke pelukan bumi?

Mengapa gundahmu tak juga lenyap?
Adakah kau merasakan kepiluan yang tajam menghunus damaimu?

Isakmu, datangkan nyeri menyayat di dinding-dinding sukmaku.
Semoga kau bisa bisikkan misteri dalam ragamu.
Meski hanya lewat angin.

Oooh, Langit siangku yang sayu ...


25.02.11
10.05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar